Masjid Merupakan tempat yang paling teduh di dunia. Sebab disinilah para hamba menyungkurkan kepala dalam sujud berserah pada Kekasihnya. Ialah tempat yang paling bercahaya di mayapada, sebab nama Dzat Yang Maha Agung disebut dengan takbir, tahmid, tasbih dan tahlil yang mesra.
Menuju masjid adalah pengalaman berharga. Para pemakmur masjid telah menanggalkan dosa dan melangitkan derajat di sisi Rabbnya, bahkan sejak mengayunkan dua langkah pertama.
“Barang siapa bersuci dari rumahnya kemudian berjalan menuju salah satu rumah diantara rumah-rumah Allah untuk menunaikan suatu fardhu dari kewajiban-kewajiban yang diperintahkan Allah”, begitu titah Rasulullah Shallahualaihiwasallam yang dikemukanan oleh Imam Muslim, “maka salah satu langkah dari kedua kakinya akan menghapus kesalahannya dan langkah lainnya akan meninggikan satu derajat”.
Dari keberkahan akan berlanjut, karena ganjaran shalat bagi yang menunaikannya di masjid akan dilipatkan 27 derajat. Kemudian penantian terindah adalah menunggu shalat dari selesainya suatu shalat. Pada saat itu, pemakmur masjid ini tak henti terhitung shalat dan malaikat akan terus menerus berucap “Allahumma Shalli ‘Alaihi, Allahummarhamhu. Ya Allah, Limpahkanlah kebaikan sempurna kepadanya. Ya Allah, Sayangi dia.”
Masjid adalah salah satu pilar peradaban Islam, maka Rasulullah mengutamakan pembangunannya begitu beliau tiba dalam hijrahnya di Madinah. Dari sanalah tebit keberkahan, sebab hati-hati yang tersambung ke langit pastilah yang paling mampu membangun bumi.
Salim A Fillah
Penulis
On: Facebook – Twitter – Website“Hamba Allah yang tertawan dosanya; santri yang tertahan jahilnya; moga berkah dalam faqir-dha’ifnya.”
Tinggalkan Balasan