Ruko King Safira Residence B2 No.02 Sepande – Sidoarjo

Spirituality Management

Ketika kita mencoba membincangkan spirituality management, setidaknya terdapat tiga jenis kontribusi yang bisa disumbangkan bagi kemajuan praktek bisnis dan manajemen. Yang pertama, dimensi spiritualitas memberikan pondasi yang kuat untuk membangun integritas moral yang kokoh bagi para pelaku bisnis (karyawan, pengusaha, kaum profesional). Itulah profil integritas yang dinaungi oleh misalnya, sikap kejujuran, kesederhanaan, dan sikap yang mengacu pada etika kebenaran. Kini misalnya, kita melihat begitu banyak perusahaan yang mencantumkan aspek integritas dalam ‘core competency’ yang mereka susun. Tentu saja, aspek integritas ini akan mampu diwujudkan — dan bukan jadi sekedar kata-kata hiasan — jika semua karyawan di perusahaan tersebut memiliki kadar sprititualitas yang tidak rapuh.
Kontribusi yang kedua berkaitan dengan pengembangan etos kerja yang berorientasi pada kemajuan dan keunggulan kinerja (excellent performance). Dimensi spiritualitas semestinya mampu dijadikan driving force yang kuat untuk menancapkan motivasi dan etos kerja yang selalu mengacu pada prestasi terbaik. Dalam konteks ini mestinya ada kesadaran kuat untuk menjalankan “teologi kerja (job theology)” : atau sebuah niatan suci untuk selalu menganggap pekerjaan kita sebagai sebuah ibadah dan bentuk pengabdian kita pada Yang Maha Agung. Ketika kita bekerja dikantor dengan asal-asalan dan menghasilkan kualitas brekele, atau ketika ketika kita hanya mempu menciptakan pelayanan yang amburadul dan membikin para pelanggan patah arang, maka mestinya kita menanggap ini semua sebagai sebuah “dosa” dan kita mesti merasa malu dihadapan Yang Maha Tahu.
Sebaliknya, ketika kita selalu bisa mempersembahkan kinerja yang istimewa, atau ketika kita mampu mengagas dan melaksanakan ide-ide kreatif untuk memajukan perusahaan, maka mestinya ini semua tidak melulu didasari oleh keinginan untuk naik pangkat, atau mendapat bonus yang besar, melainkan pertama-tama mesti dilatari oleh niatan suci untuk beribadah. Sebuah niatan yang didorong oleh kehendak untuk mengabdi dan memuliakan Yang Diatas. Dalam konteks inilah, dimensi spiritualitas dapat menjelma sebagai sebuah inner force yang kokoh dan mampu memotivasi kita untuk terus bekerja keras memberikan yang terbaik.
Kontribusi ketiga yang layak disebut adalah potensi sumbangan dimensi spiritualitas dalam membangun apa yang kini sering disebut sebagai learning organization. Tak pelak, hampir semua agama didunia selalu mendorong para umatnya untuk terus belajar dan menuntut ilmu. Dalam Islam misalnya, ayat pertama yang diturunkan berbunyi iqra’ (artinya, bacalah!): sebuah simbolisasi yang menekankan betapa pentingnya proses belajar dan menuntut ilmu bagi kemajuan peradaban manusia. Dengan demikian, upaya untuk membangun ‘learning culture‘, upaya mendorong para karyawan untuk terus merengkuh ilmu, atau upaya untuk menumbuhkan “knowledge management system, merupakan serangkaian proses yang senantiasa perlu digerakkan. Sebab, semua ini sesungguhnya merupakan perwujudan dari dimensi spiritualitas kita dan juga bentuk ibadah kita kepada Yang Maha Mengetahui.
Itulah tiga jenis kontribusi penting, yang saya kira, bisa diberikan oleh ruh spiritualitas dalam proses manajemen modern. Jika tiga elemen diatas mampu ditancapkan dalam realitas kerja kita, maka Insya Allah, kejayaan sebuah peradaban pasti bisa akan kita rengkuh.
Keterangan Penulis:
Yodhia Antariksa adalah Konsultan Manajemen SDM dan pengelola strategimanajemen.net, blog tentang management skills, human capital dan business strategy.

Tinggalkan Balasan

Search

Popular Posts

  • Nikmati Hidup dengan Bismillah
    Nikmati Hidup dengan Bismillah

    Pasca turunnya surat Al-‘Alaq, setiap kali akan memulai sesuatu, Rasulullah selalu membaca, “Bismika Allahumma dengan namaMu Ya Allah.”Kemudian setelah surah Hud ayat 52 turun Rasulullah merubah kalimat itu menjadi “Bismillah; dengan nama Allah.” Dengan begitu sempurnalah segala aktivitas yang dimulai dengan membacanya.

  • Doa Memohon Negeri yang Aman dan Makmur
    Doa Memohon Negeri yang Aman dan Makmur

    رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ Artinya:“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.”

  • 5 Tanda Haji Mabrur
    5 Tanda Haji Mabrur

    Mendapatkan haji mabrur adalah dambaan setiap jamaah haji yang beribadah ke tanah suci. Tentu karena haji merupakan ibadah wajib bagi yang mampu, haji juga menjadi sebuah usaha untuk mendapatkan nilai keimanan yang lebih baik. Dan untuk mendapatkan haji mabrur tidaklah mudah. Bahkan banyak ulama yang berpendapat bahwa yang mendapatkan haji mabrur tidaklah banyak.

Categories

Eksplorasi konten lain dari KSPPS Harapan Ummat Sidoarjo

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca